9 Film Indonesia Terpopuler Pada Tahun 2022

9 Film Indonesia Terpopuler Pada Tahun 2022  – Industri film Indonesia sedang mengalami kebangkitan akhir-akhir ini, dengan lebih sedikit film horor murahan dan komedi (walaupun tentu saja masih banyak ) dan lebih banyak.

9 Film Indonesia Terpopuler Pada Tahun 2022

film-center. – Film yang berfokus pada menceritakan kisah berkualitas dengan bakat dan orisinalitas. Mari berharap tren ini berlanjut di tahun 2015!

9. Supernovas

“Supernova” meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh generasi pembaca remaja Indonesia ketika terbit pada tahun 2001, memadukan melodrama romantis dengan teori ilmiah dan filosofis untuk menciptakan cerita yang menarik.

Baca Juga : 20 Film Peraih Oscar Yang Patut Ditonton Langsung

Film yang diadaptasi dari buku tahun ini memiliki waktu yang sulit menyesuaikan semua referensi padat novel dan struktur cerita paralel dengan nyaman ke layar lebar, tetapi Lestari mengatakan dia sangat puas dengan interpretasi kisahnya yang dibuat dengan apik oleh sutradara Rizal Mantovani.

8. Tabula Rasa

Layak ditonton untuk food photography saja. Cerita berfokus pada seorang pemuda dari Papua yang mimpinya menjadi pesepakbola kandas, hanya untuk menemukan tujuan baru dalam hidup bekerja sebagai juru masak di sebuah restoran Padang. Sebuah film foodie kelas satu, sinematografi yang indah berhasil membuat persiapan masakan Padang terlihat seperti bentuk seni (dan makanannya sendiri terlihat sangat lezat). Drama keluarga di pusat film kurang bumbu tetapi juga tidak terlalu manis atau sentimental.

7. Good Morning, Evening

“Selamat Pagi, Malam” bercerita tentang tiga wanita yang mencoba mencari cinta dalam berbagai bentuk di kota Jakarta yang kacau. Banyak lelucon terbaik film hanya bisa benar-benar dipahami oleh mereka yang tinggal di ibukota (ini harus menjadi film pertama yang menampilkan kue tongsis dan pelangi), membuat film yang tulus dan lucu ini lebih menyenangkan bagi kita yang tinggal di kota besar. Durian.

6. Warrior of the Golden Scepter

Meskipun dari kejauhan terlihat seperti film kungfu jadul, film silat Indonesia ini adalah film lokal yang benar-benar keren. Koreografi pertarungannya indah dan sinematografinya, terutama time lapse pemandangan indah Sumba Timur, seringkali memukau. Aktris veteran Christine Hakim memberikan sedikit bobot dramatis pada kisah yang dapat diprediksi.

5. Killers

Sukses tampil di Sundance Film Festival awal tahun ini, Killers, mahasiswa tingkat dua yang menyutradarai Mo Brothers (Kimo Stamboel dan Timo Tjahjanto) membuat awal yang baik bagi perfilman Indonesia di tahun 2014. Campuran horor Jepang-Indonesia yang unik , thriller psikologis ini menceritakan kisah pelintiran dua pembunuh yang sangat berbeda, satu di Tokyo dan satu lagi di Jakarta, yang membentuk daya tarik yang aneh satu sama lain karena hobi mereka yang sama. The Mo Brothers menyutradarai Rumah Dara tahun 2009, salah satu dari sedikit film horor Indonesia yang hebat akhir-akhir ini, dan Killers adalah tindak lanjut yang bagus, penuh dengan sinematografi yang indah untuk menyajikan kekerasan yang mengejutkan.

4. Maryam

Sutradara Sidi Saleh membawa pulang Penghargaan Orizzonti yang sangat prestisius untuk film pendek terbaik di Festival Film Internasional Venesia tahun ini untuk penampilan singkat namun memikat tentang seorang pembantu rumah tangga Indonesia yang harus merawat majikannya yang autis sementara berjuang dengan krisis internalnya sendiri.

3. Streets

Film dokumenter pertama yang dirilis secara luas di bioskop di Indonesia, “Jalanan” karya Daniel Ziv berhasil mengambil kehidupan yang sulit dari tiga musisi jalanan Jakarta dan mengubahnya menjadi sebuah film yang sangat ditonton dan disukai banyak orang – meledak di jahitan dengan humor dan hati. Ini bukan hanya sebuah syair untuk orang-orang yang hidup di pinggiran masyarakat Jakarta, ini adalah bukti kemampuan jiwa manusia untuk mengatasi situasi yang paling sulit.

2. The View of Silence

Menyebut “The Look of Silence” sebagai sekuel dari “The Act of Killing” kurang tepat. “Lihat” berfungsi sebagai bagian pendamping untuk “Bertindak”, menceritakan kisah yang sangat berbeda namun terhubung erat. Jika “Act” adalah tentang para pembunuh yang membantu mengatur pembunuhan massal lebih dari 500.000 orang selama pembersihan Komunis tahun 1965-1966, maka “Look” adalah tentang para korban kejahatan mengerikan terhadap kemanusiaan dan pencarian jawaban mereka. Dengan demikian, ia menceritakan kisah yang lebih tenang, lebih reflektif daripada pukulan emosional pendahulunya yang berani secara teknis. Tapi itu tidak membuatnya kurang kuat atau esensial sebagai sebuah karya seni. Fakta bahwa Komisi Hak Asasi Manusia Indonesia mendukung pemutaran film secara nasional jelas merupakan langkah ke arah yang benar menuju Indonesia untuk menyembuhkan luka besar yang ditinggalkan oleh genosida ini pada jiwanya.

1.The Raid 2

Mungkin bukan film Indonesia paling “penting” tahun ini, tapi bagi sebagian penonton bioskop, “The Raid 2” jelas yang paling menyenangkan.
Tapi “The Raid 2” masih sangat penting. Ketika “The Raid” keluar pada tahun 2012, itu tidak hanya meningkatkan standar untuk semua film Indonesia, tetapi juga meningkatkan standar untuk film aksi di mana-mana. Misalnya, sutradara “Captain America: The Winter Soldier” mengatakan The Raid memiliki pengaruh besar pada blockbuster Marvel.

Entah bagaimana “The Raid 2” berhasil mengungguli pendahulunya baik di departemen cerita maupun aksi, menceritakan kisah yang jauh lebih tegang dan kompleks sambil juga membawa koreografi pertarungan ke arah baru yang mencengangkan. Ini adalah simfoni berdarah dari kelezatan sinematik yang direbus dan, jika darah kental tidak mengganggu Anda, tidak ada alasan Anda tidak boleh tergoda untuk menonton mahakarya ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published.